Setelah Lulus, Mau Ngapain...???
Menyambut
Ujian Nasional yang akan dilaksanakan dalam hitungan hari, peserta didik dan
sumua pelaksana baik itu panitia sekolah maupun panitia pusat sudah siap
melaksanakan event akbar tahunan ini. Tidak
lama lagi peserta didik akan mengakhiri masa sekolah yang sudah mereka tempuh
selama 3 - 4 tahun tergantung lama jenjang pendidikan yang mereka tempuh. Suka dan duka belajar dirasakan tidak hanya
dalam hal mempelajari materi pelajaran, namun belajar dalam hal lain seperti
bagaimana berperilaku sosial dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Tidak
hanya itu, yang terpenting adalah sekolah bagi peserta didik menjadi sarana
belajar menempa diri agar setelah lulus sekolah mereka siap menjadi pribadi
yang mandiri yang lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab terhadap diri
sendiri.
Pertanyan
yang sering kali muncul saat menjelang atau sesudah lulus sekolah adalah,” setelah lulus, mau ngapain?”. Pertanyaan semacam ini sering kali terlontar
kepada peserta didik baik itu muncul dari ucapan orang terdekat seperti orang
tua, atau pun masyarakat terdekat, atau tentu saja rekan mereka baik di sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah.
Lantas apa yang akan dijawab oleh peserta didik?...terntunya jawabannya
akan beragam tergantung rencana dan cita-cita mereka.
Peserta
didik yang menempa ilmu di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama tidak
akan terlalu pusing menjawab pertanyaan “Setelah lulus, mau ngapain” karena
mereka sebagian besar akan menjawab melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan. Program Pemerintah Wajib Belajar 9 Tahun cukup
meringankan orang tua dalam hal pendidikan anak-anaknya sehingga mereka yang
tidak mampu pun tetap dapat melanjutkan pendidikan sampai jenjang pendidikan tingkat
pertama(SMP/MTs).
“Setelah
lulus, mau ngapain ?” kembali menjadi pertanyaan yang menarik karena akan
dijawab dan ditanggapi beragam oleh peserta didik. Bagi mereka yang cukup mampu secara finansial
tidak akan menjadi hambatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Apalagi kini perguruan tinggi
baik negeri ataupun swasta berlomba-lomba menarik sebanyak mungkin mawasiswa
baru dengan beragam promosi baik cetak maupun elektronik. Mereka menjanjikan lulusannya akan siap
bekerja di tempat yang prospective dengan
gaji yang cukup besar.
Namun
pilihan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kini juga bukan lagi hal
yang mustahil bagi peserta didik yang kurang mampu. Mereka yang secara finansial kekurangan tetap
dapat merasakan belajar di bangku kuliah karena sekarang banyak program baik
dari pemerintah,lembaga pendidikan, yayasan, atau perusahaan yang memberikan
beasiswa bagi mereka yang tidak mampu namun memiliki prestasi yang bagus di
sekolah. Ragam beasiswa tersebut
diantarantanya sebagai berikut :
- Beasiswa BCA
Beasiswa dari BCA
Finance ini bertujuan untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Baik mahasiswa
dari perguruan tinggi maupun swasta berhak untuk mendaftar dengan minimal telah
menyelesaikan semester II.
- Beasiswa Universitas Multimedia Nusantara
Beasiswa dari
perguruan tinggi yang belum lama berdiri ini mencakup bebas uang pangkal antara
30-100 persen dan bebas uang pangkal 100 persen plus uang kuliah semester
pertama.
- Beasiswa Universitas Bandar Lampung
Beasiswa ini khususnya
diberikan untuk calon mahasiswa jurusan Teknik Informatika (TI) dan
Sistem Informasi (SI). Adapun nilai beasiswa mencakup 50%, 75%, dan 100% dari
biaya
·
Djarum Beasiswa Plus
Mahasiswa minimal
duduk di semester IV dapat melamar beasiswa ini. Selain mendapat bantuan biaya
pendidikan, para penerima Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) juga menerima
manfaat lain berupa program pelatihan soft skills, yang merupakan
kelebihan dari Program Djarum Beasiswa Plus, yaitu dengan mengikuti
kegiatan Nation Building, Character Building, Leadership
Development, Competition Challenges, International
Exposure dan Community Empowerment. Tujuannya tidak lain agar
para Beswan Djarum kelak bisa menjadi manusia Indonesia yang disiplin, mandiri
dan berwawasan masa depan sebagai calon pemimpin bangsa.
Selain
beasiswa non pemerintah yang disebutkan di atas, pemerintah juga memberikan
beasiswa yang disebut dengan Bidikmisi. Bidikmisi
adalah suatu program bantuan biaya pendidikan yang diberikan dari Pemerintah
melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kemarin, kepada mahasiswa-mahasiswa
yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi serta
aktif dalam kehidupan kampus.
Untuk beasiswa
Bidik Misi sendiri ialah Beasiswa yang diberikan sejak calon mahasiswa
dinyatakan diterima di Pergruan Tinggi selama 8 (delapan) semester untuk
program Diploma IV dan S1, dan selama 6 (enam) semester untuk program Diploma
III dengan ketentuan penerima beasiswa berstatus mahasiswa aktif.
Jawaban
berikutnya yang seringkali muncul dari pertanyaan” setelah lulus,mau
ngapain.?" adalah “bekerja”. Ya, bekerja
menjadi pilihan bagi peserta didik yang tidak mampu atau tidak mau melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Kebutuhan
tenaga kerja khususnya lulusan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
kejuruan untuk mengisi posisi tertentu di perusahaan masih sangat
dibutuhkan.
Asian Free
Trade Area (AFTA) yang sudah berjalan dan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan
dilaksanakan akhir 2015 ini membuka kesempatan besar bagi para lulusan untuk
bekerja di berbagai sektor. Tahun ini
investor yang mengucurkan dana terbesar ke Indonesia adalah Jepang dan
Tiongkok. Dua negara tersebut membidik
bidang pertanian dan otomotif. Momentum
ini menjadi peluang yang sangat besar untuk para lulusan bekerja sesuai dengan
bidang keahlian yang mereka miliki.
Jawaban terakhir yang juga sering muncul saat ada pertanyaan" setelah lulus, mau ngapain...? " adalah "menikah". Menikah bagi
sebagian remaja putri menjadi salah satu pilihan yang akan diambil setelah
lulus sekolah. Alasan yang biasa muncul
cukup sederhana, mereka memilih menikah karena merasa bahwa kodrat wanita
adalah menikah dan menjadi ibu rumah tangga.
mereka beranggapan tidak perlu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bekerja. Orang tua juga tak lepas dari pengaruh anak mengambil keputusan
ini. Mereka percaya bahwa dengan menikahkan
anaknya tugas dan kewajiban sebagai orang tua sudah tuntas.
Semoga apapun
pilihan yang diambil oleh peserta didik setelah lulus sekolah, baik itu
melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, bekerja atau berwiraswasta, menikah,
dll, mereka tetap dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Sumber :
http://infodaftarsbmptnsnmptn.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-cara-daftar-beasiswa-bidikmisi.html
Comments
Post a Comment