Merawat Kucing Sakit Pasca Kecelakaan


Assalamualaykum,

Apa kabar sahabat sekalian
Berbeda dari sebelumnya, kali ini saya akan menuliskan sedikit cerita bagaimana pengalaman saya dalam merawat kucing sakit akibat kecelakaan.

Selasa, 14 Januari 2020. 
Seperti biasa kucing saya yang saya beri nama Jenny itu mengikuti ayah saya ke masjid, namun nahas pada saat itu dia tertabrak dan tergeletak di selokan. Ayah saya dan kami sekeluarga panik dan langsung merawat dia.  Sempat kabur beberapa saat karena dikejar oleh kucing yang satunya lagi.  Beruntung kami menemukan dia di atas tumpukan kardus di belakang rumah tetangga.
Ayah saya langsung membawa dia pulang dan membersihkan lukanya. Kemudian kami menjemurnya.  Sempat terpikir untuk segera menggali tanah untuk menguburkannya, namun kemudian kami urungkan karena melihat nafas dia yang mulai normal. Kami berusaha menghubungi dokter, namun sayang pada saat itu dokter sedang melakukan operasi. Akhirnya asisten dokter datang dan menyuntikan anti biotik dan vitamin berharap agar Jenny bisa dioperasi keesokan harinya.

Rabu, 15 Januari 2020
Hari yang dinanti pun datang, dokter memeriksa dan melakukan tindakan. Sayang, rahang bagian bawah sudah membiru dan khawatir mulai membusuk. Akhirnya dokter mengangkat rahang Jenny.
Sedih berkecamuk melihat kondisi Jenny pasca operasi. Tidak ada rahang bawah menyebabkan lidah melet permanen. Sempet merasa menyesal karena sudah operasi, namun kalau pun tidak dioperasi dan dianggkat rahangnya kemungkinan rahang membusuk dan melukai organ lain.

Kamis, 16 Januari 2020
Setiap pagi bersama kucing lainnya Jenny sarapan sangat lahap, namun pagi itu semuanya berubah. Jenny tidak bisa makan apapun. Hanya bisa memandang makanan itu. Sedih rasanya melihat kondisi  itu.  Atas petunjuk dokter saya memberi makan Jenny berupa campuran kuning telur dan madu.  15 menit kemuadian saya memberikan amoxilin cair.  Sedih kembali menyeruak ketika harus menyuapi Jenny makanan. Seperti ada balon besar di bawah lidahnya, ditambah dengan kerongkongan yang terbuka lebar semakin menyayat hati. 
Saya pun putus asa, dan berharap Jenny meninggal dunia. Karena tidak kuasa melihat deritanya.
Malam hari dia berkeliling ruangan, termasuk ke kamar.  Ruang yang sering dia kunjungi sebelumnya. Malam itu saya lihat dia masih kuat.  Fikir saya, tidak apa lah, mungkin ini detik-detik terakhir. Saya ingin dia senyaman mungkin.

Jum’at, 17 Januari 2020
Dokter menanyakan kondisi Jenny, dan saya menunjukan foto terbaru kondisi dia.  Saya fikir darah kering yang melekat di mulutnya namun kata dokter sepertinya itu campuran madu dan kuning telur. Dan benar saja, setelah saya perhatikan ternyata madu dan kuning telur yang lengket.

Sabtu, 18 Januari 2020
Pagi-pagi saya memberikan Jenny susu beruang. Untuk makanan, saya memberikan dia dry food yang saya lembutkan.  Setiap hari saya mengkompres matanya dan memberiskan mulutnya yang selalu belepotan.

Minggu, 19 Januari 2020
Sudah 6 hari Jenny tidak makan, badannya mulai kurus. Namun tenaganya untuk naik tangga atau loncat ke atas lemari masih besar.  Atas kuasa Allah Jenny masih bisa hidup sampai detik ini. 

Menurut perkiraan dokter jika melihat luka yang dialami, kemungkinan Jenny tertabrak roda empat. Tempat kejadian memang jalan lurus yang memungkinkan pengguna jalan baik itu motor atau mobil melaju dengan kencang, ditambah lagi suasa menjelang pagi, banyak kendaraan yang lalu lalang. Saya sama sekali tidak menyalahkan pengendara yang menabrak Jenny, meskipun sempat disayangkan karena kejadian tepat di bawah lampu jalan yang sangat terang. Harusnya pengendara bisa lebih jeli. Namun  Ini semua takdir Allah.  Ujian untuk saya dan keluarga.
Kami sekeluarga sudah berupaya semaksimal mungkin mengobati Jenny, Allah yang Maha menyembuhkan semoga selalu memberi kesehatan agar Jenny bisa ceria seperti sedia kala meskipun dengan kondisi mulut yang tidak lagi normal.

Saat tulisan ini diposting, Alhamdulilah Jenny makin sehat. dia sudah mulai bermain dengan cicak dan mulai mengasah kukunya. Jalannya juga sudah mulai cepat. Semuanya atas kuasa Allah. 

Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi semuanya  khusnya bagi para Cat Lovers di luar sana, selalu jaga kucingnya baik-baik, dan rawat serta sayangilah mereka apapun kondisina.


1. Ini foto pertama Jenny sesaat setelah ditemukan dan dan dibersihkan mulut dan badannya.

2. Pemeberian vitamin dan anti biotik oleh tenaga medis, untuk mempertahankan daya tahan tubuh
3. Kondisi pasca operasi pengangkatan rahang
4. Konidisi terakhir. Mulut sudah mulai sehat.





Comments

Popular posts from this blog

RPP BAHASA INGGRIS KELAS X KD 3.9

VETA CUP 2 KAB.CIANJUR

RPP Bahasa Inggris Kelas X